Nengah Nyappur merupakan salah satu unsur piil pesenggiri (harga diri) bagi masyarakat adat/suku Lampung.
Nengah Nyappur bermakna bahwa setiap orang harus menjunjung tinggi prinsip/sikap musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan serta menyelesaikan suatu konflik/masalah tertentu dengan menggunakan kepala dingin, sehingga semua keputusan hasil rapat adalah final berdasarkan upaya-upaya musyawarah yang dilakukan secara kelompok dalam suatu bidang tertentu.
Nengah nyappur ini sebenarnya memenuhi unsur dalam sila ke-4 pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan“. Dan prinsip hidup nengah nyappur ini harus tertanam dalam diri setiap pribadi sehingga akan meminimalisir konflik atau masalah di tengah-tengah masyarakat.
Berikut ini adalah beberapa contoh implementasi nengah nyappur dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi masyarakat provinsi Lampung:
- Selalu bersikap bijaksana dalam menyelesaikan suatu permasalahan tertentu di tengah-tengah masyarakat;
- Selalu bersikap bijaksana dalam mengambil keputusan hasil rapat;
- Selalu berhati-hati dalam menyelesaikan suatu konflik/masalah dan tetap mementingkan kepentingan kelompok di atas kepentingan pribadi;
- Mengupayakan setiap permasalahan diselesaikan secara musyawarah mufakat sehingga keputusan bersama adalah jalan terbaik untuk mencapai visi dan misi suatu lembaga/organisasi di tengah-tengah kehidupan masyarakat Lampung;
- Mau ikut berpartisipasi dalam rapat-rapat kelompok di balai desa, rapat-rapat OSIS dan lembaga kemahasiswaan atau lembaga pemerintah, dan lain sebagainya;
- Terlibat aktif dalam kegiatan diskusi-diskusi kelompok, mau menyampaikan pandangan-pandangan, kritik, saran, opini yang sifatnya membangun kebersamaan dan kebaikan bersama;
- Tidak emosian dan tidak gegabah dalam menyakapi suatu permasalah tertentu, dan harus diselesaikan secara bersama-sama;
- Tidak mengambil keputusan rapat/musyawarah untuk kepentingan diri sendiri, namun harus mengutamakan kepentingan orang banyak (masyarakat) serta menghargai perbedaan pendapat di dalam rapat;
- Berani membela yang benar dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dalam setiap memecahkan dan memutuskan hasil rapat;
- Tidak menjadi provokator dalam kegiatan musyawarah yang menimbulkan konflik SARA, tetap mementingkan sikap jujur, kesetiakawanan sosial yang tinggi, baik hati dan bijak dalam mengambil setiap peluang, dan solusi-solusi terbaik dari setiap permasalahan kelompok untuk kepentingan bersama.
Nah, itulah tadi beberapa contoh/sikap yang mencerminkan Nengah Nyappur yang merupakan falsafah hidup dari masyarakat Lampung yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari dimana saja kita berada. Dengan menjalankan sikap Nengah Nyappur ini, maka kita akan menjadi pribadi yang baik dan menyenangkan bagi orang lain di sekitar kita. Silakan baca juga: 15 Contoh Tittie-Gemattie dalam Kehidupan Sehari-Hari Masyarakat Lampung.
2 Komentar