Konotasi “Pungo Pandai” dalam kaidah bahasa Lampung bermakna bahwa kata “pungo” berarti tangan, sedangkan “pandai” berarti orang yang serba bisa (multitalenta). Jadi “pungo pandai” secara harfiah maksudnya adalah orang yang memiliki kepintaran/piawai dalam bidang tertentu.
Adapun tahapan-tahapan/langkah-langkah, teknik atau proses untuk pembuatan dan penyusunan teks pungo pandai adalah:
- Jak Nyepok berita (mencari berita);
- Nyusun teks berita (menyusun teks berita);
- Ngedit berita (mengedit berita);
- Nyajiko lom bentuk tulisan (menyajikan dalam bentuk tulisan);
- Ngebaca berita (membacakan berita).
Di bah sinji sikam sampaiko inpormasi pungo pandai tentang perjuangan pahlawan nasional asal Lampung, Raden Intan I .
PAHLAWAN NASIONAL RADEN INTAN I
Tahun 1816 Belanda ngangkat asisten residen sai be kedudukan di Teluk Betung sebagai wilayah berdaulat Raden Intan I, pemimpin Keratun Darah Putih mak ngeridiki Belanda.
Tahun 1817, Asisten Residen nunggai Raden Intan I di daerah Kalianda juk ngeguawai kesepakatan sai isini :
- Raden intan I busedia mak lagi nentang kebijakan Belanda. Mesti haga kerjasama Belanda;
- Raden Intan I diakui kedudukan ulih Belanda sebagaimana halni di massa pemerintahan Daendles;
- Raden Intan I dopokko duit pensyoun f 1.200 setahun.
Tahun 1825 Belanda ngingkari kesepakatan jeno. Belanda ngakok jalan kekerasan. Belanda ngirimko pasukkan mit lampung selatan haga nangkap Raden Intan I. Tahun 1828 Raden Intan I wafat dan digantiko anakni yakdo Raden Imba II adokni Kesuma Ratu.