Sagata nangguh adalah bentuk sastra lisan Lampung berbentuk pantun/puisi yang dimana isinya berupa macam bentuk makna perjumpaan maupun berpamitan/berpisah. Umumnya sagata nangguh ini akan lebih dimulai dari berbagai macam bentuk ucapan salam terhadap hadirin yang dimana akan lebih seiring untuk digunakan pada saat pertemuan resmi. Di akhir pertemuan juga biasanya akan disampaikan sagata nangguh sebagai salam perpisahan/berpamitan.
Berikut ini contoh sagata nangguh yang disampaikan saat berpisah atau berpamitan:
Lamun wat jarum sai patoh
Dang simpon dilom peti
Lamun wat cawa sai salah
Dang simpon dilom hati
Sumber Referensi:
- Pamungkas dan Iskandar Muharam. 2014. Mahir Bahasa dan Aksara Lampung untuk Kelas XI SMA/MA. Lampung Selatan: Gunung Raja.