Arti “Sai Bumi Ruwa Jurai” Beserta Penjelasan Lengkapnya

  • Whatsapp
Sang Bumi Ruwa Jurai Lampung
Sang Bumi Ruwa Jurai Lampung

Propinsi Lampung terkenal dengan sebutan “Sai Bumi Ruwa Jurai” yang artinya suatu rumah tangga berasal dari dua keturunan. Semboyan Sai Bumi Ruwa Jurai ini resmi tercantum di dalam Lambang Pemerintah Daerah Propinsi Lampung.

Masyarakat Lampung berdasarkan bahasa daerah yang dipergunakan dalam pergaulan sehari-hari menggunakan bahasa Lampung. Menurut Prof. Hilman Hadikusuma, S.H., maka Bahasa Lampung terbagi dalam 2 kelompok besar, yaitu kelompok yang berbicara dalam dialek Api (Dialek A) dan kelompok yang berbicara dalam dialek Nyo (Dialek O). Dari dua kelompok dialek bahasa tersebut masih terbagi menjadi beberapa sub dialek.

Bacaan Lainnya

Orang Lampung yang menggunakan dialek Api (Dialek A) meliputi orang-orang Belalau, Peminggir sepanjang Teluk Semangka dan Teluk Lampung, orang-orang Tulangbawang Hulu, orang-orang Komering, orang-orang Krui, kelompok Melinting dan Pubiyan.

Daerah-daerah orang Lampung yang termasuk dalam dialek Nuo (Dialek O) meliputi orang-orang Abung dan orang-orang Tulangbawang.

Dilihat dari segi adat istiadatnya orang Lampung dibedakan dalam 2 (dua) masyarakat adat yaitu adat Saibatin dan adat Pepadun. Sebagian besar orang yang beradat Saibatin menggunakan bahasa Lampung dialek Api (Dialek A), sebagian besar orang yang beradat Pepadun menggunakan bahasa Lampung dialek Nyo (Dialek O).

Daerah Lampung dilihat dari komposisi penduduknya didiami oleh orang Lampung asli dan para pendatang. Para pendatang ini ada yang datang ke Lampung mengikuti program Pemerintah yaitu program Transmigrasi, dan pendatang yang dengan kemauan dan keinginan sendiri menjadi penduduk Lampung.

Para pendatang berasal dari berbagai suku di Indonesia antara lain suku Jawa, suku Sunda, Suku Bali, Suku Batak, Suku Palembang, Suku Makasar, dan lain-lain. Maka daerah Lampung dilihat dari asal-usul penduduknya merupakan Indonesia mini, karena hampir seluruh suku-suku di Indonesia terwakili berdomisili dan menjadi warga propinsi Lampung.

Masyarakat Lampung juga terkenal sebagai masyarakat yang taat bragama. Sebagian besar penduduk propinsi Lampung beragama Islam, yang lainnya ada yang beragama Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu.

Walau pun masyarakat Lampung berbeda-beda suku, agama, adat kebiasaan dan budayanya, mereka rukun damai, bersatu padu membangun daerah Lampung untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bersama dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sumber Referensi Bacaan: Drs. Hi. Marsitho, M.Pd. dkk. 2000. Pandai Berbahasa Lampung. Bandarlampung: Gunung Pesagi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *