Sesat adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para penyimbang adat dalam melaksanakan sidang adat. Perkembangan selanjutnya, sesat digunakan untuk pertemuan seluruh lapisan masyarakat pada acara tertentu.
Bagian-bagian dari Sesat Agung/Balai Agung/Balai Kedatun adalah:
- Ijan Geladak, yaitu tangga masuk ke Sesat yang terletak di kiri dan kanan bangunan dan memiliki atap yang disebut Rurung Agung;
- Anjungan/Serambi, yaitu digunakan untuk tempat menyambut tamu dan pertemuan-pertemuan kecil sebelum ke pertemuan musyawarah inti;
- Pusiban, yaitu ruang utama yang digunakan sebagai tempat pertemuan para penyimbang adat dalam memutuskan permasalahan adat. Baik persiapan begawi atau bila ada perselisihan antar marga;
- Ruang Gajah Merem, berupa kamar yang diperuntukkan tempat istirahat bagi para penyimbang di sela-sela musyawarah adat;
- Ruang Tetabuhan, yaitu tempat menyimpan peralatan musik tradisional Lampung yang biasa digunakan dalam upacara adat yang diselenggarakan di balai sesat.
Sesat Agung dihiasi dengan perabotan yang melambangkan kebesaran misalnya payung merah, payung putih dan payung kuning yang melambangkan tingkat kepenyimbangan.
Sumber Referensi:
- Pamungkas dan Muharam Iskandar. 2015. Mahir Bahasa dan Budaya Lampung. Bandarlampung: Gunung Raya.
1 Komentar