Cara/Langkah-Langkah Membuat Teks Pidato Bahasa Lampung

  • Whatsapp
Langkah membuat teks pidato bahasa Lampung
Langkah membuat teks pidato bahasa Lampung

Teks pidato yaitu sebuah teks yang berisi tentang pengalaman, ide/opini/gagasan, serta pengetahun seseorang yang bersifat faktual yang nantinya akan disampaikan kepada khalayak ramai.

Di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, teks pidato selalu dibawakan dalam acara-acara resmi pemerintahan, acara keagamaan, perpisahan sekolah, lomba pidato antar pelajar maupun mahasiswa di Lampung, peringatan hari-hari besar Nasional seperti hari guru maupun hari pendidikan yang dilaksanakan di sekolah-sekolah maupun kampus.

Bacaan Lainnya

Secara garis besarnya, teks pidato bahasa Lampung terdiri atas 3 bagian utama yaitu bagian pembuka/pengantar, bagian isi dan bagian penutup pidato.

Untuk cara membuat teks pidato bahasa Lampung yang baik dan benar, maka kita harus berpedoman pada unsur-unsur teks pidato bahasa Lampung yaitu:

  1. Salam pembuka: Biasanya diawali dengan ucapan salam atau penyambutan. Contohnya: “tabik pun……“, atau “Assalamualaikum.Wr.Wb….
  2. Sapaan-sapaan dan ungkapan syukur: Contohnya: “Kuti ghompok sai beghbahagia, Ghadu sepantasnalah gham jama-jama ngeghatoghkon teghima kasih jama Allah swt sai ghadu ngeju’i gham kesehatan ghik kesempatan sehinggo gham dapok beghsilatighahmi liwat peghlombaan ghik perkemahan sija……”.
  3. Pengantar isi: Biasanya diawali dengan ucapan seperti ini: “Kuti ghompok sai beghbahagia…….dan seterusnya”.
  4. Uraian Isi: Tentunya berisi tentang isi dari pidato sesuai tema yang akan dibawakan. Pastikan bahwa isi pidato harus lengkap, ringkas, jelas, dan mudah dipahami oleh semua orang (bahkan orang awam pun harus paham maksud dan isi dari pidato yang dibawakan).
  5. Simpulan: Berisi tentang kesimpulan secara menyeluruh dari tema dan isi pidato yang disampaikan. Sebaiknya, buatlah kesimpulan yang padat, singkat dan jelas, serta tidak bertele-tele yang membuat orang menjadi bosan atau tidak mengerti maksud yang disampaikan.
  6. Harapan: Berisi tentang harapan-harapan ke depannya setelah setelah semua orang mendengar pidato yang disampaikan. Harapan besar dari isi pidato harus disampaikan disini dan sebaik mungkin menyajikan informasi penting dan berharga sehingga pendengar pidato akan merasa termotivasi, menjadi lebih semangat, dan semakin aktif untuk melakukan tindakan-tindakan kebaikan/terpuji;
  7. Salam penutup: Berisi tentang penutup akhir dari pidato yang telah disampaikan. Contoh salam penutup misalnya: “Penano sai dappok ikam tigehken , ikam mohon maaf lamun wat kesalahan . Ikam akhiri wabilahitaufik walidaya wassalamualikum wr.wb“.

Selanjutnya, agar mendapatkan wawasan pengetahuan lebih banyak, maka silakan kalian pelajari juga: Pengertian dan Contoh Teks Pidato Bahasa Lampung.

Sumber Referensi Bacaan: Drs. Hi. Marsitho, M.Pd. dkk. 2000. Pandai Berbahasa Lampung. Bandarlampung: Gunung Pesagi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar