Pribahasa yaitu kelompok kata yang mempunyai struktur kata yang tetap serta mempunyai makna kiasan tertentu. Peribahasa umumnya mengandung aturan dasar dalam berprilaku. Peribahasa memiliki ciri-ciri/karakterstik yaitu biasanya menggunakan kata kias yang memiliki makna yang sangat dalam dengan maksud tertentu. Peribahasa dibagi menjadi beberapa jenis/macamnya seperti pepatah, bidal, ibarat, pemeo, dan perumpamaan. Dalam bahasa Lampung peribahasa disebut sebagai “SESIKUN/SEKIMAN” dan banyak digunakan dalam berbagai kegiatan, seperti acara adat, sindiran, motivasi terhadap orang lain, dan lain sebagainya.
Peribahasa (Sesikun) dalam bahasa Lampung dibagi-bagi dalam beberapa jenis/macamnya. Berikut ini contoh jenis pepatah, bidal, perumpamaan, ibarat dan pemeo dalam bahasa Lampung beserta arti/maknanya secara lengkap antara lain yaitu:
- Pepatah
contoh : Ibung mak jawoh anjak ghuppun
artinya : rebung tidak jauh dari rumpun.
Maknanya : perilaku anak tidak jauh dari perilaku orang tuanya. - Bidal
contoh : Mak pelok kik lemoh, mak putus kik kendogh
artinya : tidak patah jika lemah, tidak putus jika kendur.
Maknanya : Sesuatu yang tidak diinginkan tidak akan terjadi jika pandai mengendalikan diri. - Perumpamaan
contoh : Gegoh asu jama kucing
artinya : seperti anjing dan kucing
Maknanya : tidak bisa akur - Ibarat
contoh : Gegoh ilmu paghi, tambah ngisi tambah cungguk.
Artinya : seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk.
Maknanya : orang yang semakin banyak ilmunya akan semakin merendahkan diri / tidak sombong. - Pemeo
contoh : Cadang pai mangi helau.
Artinya : rusak dulu baru baik.
Maknanya : tiada keberhasilan tanpa pengorbanan. - Ungkapan
- Balak hati(besar hati) orang yang sombong
- biyak injak(malas bekerja) orang yang mudah mutus asa bila berusaha
Itulah beberapa penjelasan singkat dan rangkuman dari materi pelajaran peribahasa beserta jenis-jenisnya dalam bahasa lampung lengkap beserta artinya. Semoga bermanfaat dan jangan lupa dishare kepada teman-temanmu ya.