Contoh Teks Ngamai/Ngini Adok Dalam Bahasa Lampung Beserta Artinya Lengkap

  • Whatsapp

Ketika upacara adat pernikahan di kalangan suku Lampung, maka kedua mempelai bujang (meghanai) dan gadis (muli) maka akan dikenal dua istilah penting yaitu “ngamai adok” dan “ngini adok/adek”. Adok/adek merupakan gelar adat yang diberikan untuk kedua mempelai dalam acara adat pernikahan yang biasanya dikenal juga dengan sebutan “butetah” atau istilah lainnya adalah “ngamai dan ngini adek/adok”.

Ngamai Adok” merupakan istilah untuk pemberian gelar pada pengantin pria, sedangkan “Ngini Adok” adalah istilah pemberian gelar pada pengantin wanita.

Bacaan Lainnya

Dalam acara pernikahan untuk mendapatkan gelar-gelar di atas bagi kedua mempelai, maka biasanya akan diiringi dengan bacaan wawancan/pepacur/pepacogh. Pepacur/wawancan/tangguh yang dilagukan umumnya berisi petuah-petuah, nasihat dan pesan moral untuk kedua mempelai.

Berikut ini contoh teks ngamai/ngini adok dalam bahasa Lampung beserta artinya lengkap:

Dialek O:

Amaino “Amai Rajo” (Panggilannya “Amai Raja”)

Rajo Mudo (Raja Muda)

Cuakan di mengiyan (Panggilan pada anak mantu (laki-laki)

Nutuk pughatta jak jebei (Mengikuti kebiasaan sejak dulu)

Buyo jemamak sako (Nama simpanan lama)

Sangun kak pepayu gham (Memang telah disisakan)

Anjak kelamomen Sanusi (Dari kakak ibumu Sanusi)

Mak makko sai dibidon (Tidak ada yang dibedakan)

Unyen benulung kaban (Semua anak adikku)

Sebai atau semanei (Wanita atau pria)

Mittegh anjak sai tuho (Mulai dari yang tua)

Tigeh sai sanak sayan (Hingga yang bungsu)

Lagei ghahel sebijei (Masih keturunan satu)

Tagen sino nyato (Agar itu terwujud)

Pinggungken pilih pikighan (Pandai-pandailah berpikir)

Dang nyipang nganan nginghei (Jangan melakukan hal-hal yang sia-sia)

Dang ghajin mak bekeghjo (Jangan rajin tidak bekerja)

Mak dapek sesambilan (Tidak boleh tidak tekun)

Nyo lagei attah diatei (Apalagi seenaknya)

Sumber Referensi Tulisan:

  • Fauzi Fattah dan Sudihartono. 2016. Bahasa dan Aksara Lampung untuk SMA/MA/SMK Kelas 12. Bandar Lampung: Gunung Pesagi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *