Daerah di Lampung yang Menggunakan Dialek A dan O

  • Whatsapp
Daerah di Lampung yang Menggunakan Dialek A dan O
Daerah di Lampung yang Menggunakan Dialek A dan O

Bahasa Lampung yaitu salah satu bahasa daerah yang ada di Nusantara. Bahasa itu terdapat di Provinsi Lampung, merupakan bahasa yang masih hidup dan dipelihara oleh masyarakat penuturnya. Bahasa Lampung tidak mengenal tingkatan seperti yang terdapat dalam bahasa Jawa (tingkat ngoko, kromo, dst.). Namun, seperti halnya bahasa yang lain, bahasa Lampung memiliki ragam, seperti ragam resmi dan ragam tidak resmi. Dalam bahasa Lampung, hubungan antarpembicara terungkap dalam sistem tutur sapa, seperti nyak ‘saya’, ikam ‘saya’, nikeu/niku ‘kamu’, Puskam ‘Anda’, metei/kuti ‘kalian’, dan metei ghuppek/kuti ghumpok ‘Anda semua’.

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa daerah, bahasa Lampung berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan daerah Lampung, (2) lambang identitas daerah Lampung, (3) alat komunikasi di dalam keluarga dan masyarakat Lampung, (4) sarana pendukung budaya Lampung dan budaya Indonesia, serta (5) pendukung sastra Lampung dan sastra Indonesia. Di dalam hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia, bahasa Lampung berfungsi sebagai (1) pendukung bahasa Indonesia dan (2) salah satu sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia.

Bacaan Lainnya

Bahasa Lampung terdiri atas dua dialek, yakni dialek O dan dialek A (Van der Tuuk membedakan atas dialek Abung dan dialek Pubian; Dr. J.W. Van Royen membedakan atas dialek Api dan dialek Nyou). Bahasa Lampung dialek O meliputi Abung dan Menggala. Bahasa Lampung dialek A meliputi Waikanan, Sungkai, Melinting, Pubian, Pesisir, dan Pemanggilan Jelema Daya. Dalam pembelajaran bahasa Lampung di sekolah, dialek O dan dialek A diajarkan secara berdampingan. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan sulitnya masyarakat pendatang mempelajari bahasa Lampung.

Sementara itu, untuk daerah-daerah yang menggunakan bahasa Lampung Abung, Menggala dan Melinting bisa anda baca pada ulasan berikut ini: Daerah yang Menggunakan Bahasa Lampung Abung, Menggala, dan Melinting.

Sumber Referensi:

  • Sanusi, A. Effendi et al. 1996. “Kata Kerja Bahasa Lampung Dialek Pubian”. Jakarta: Laporan Penelitian Pusat Bahasa.
  • Sanusi, A. Effendi et al. 1997. Kata Tugas Bahasa Lampung Dialek Abung. Jakarta: Pusat Bahasa.
  • Sanusi, A. Effendi et al. 1998. “Tata Bahasa Lampung Dialek Abung”. Jakarta: Laporan Penelitian Pusat Bahasa.
  • Sanusi, A. Effendi et al. 1998. Nomina dan Adjektiva Bahasa Lampung Dialek Abung. Jakarta: Pusat Bahasa.
  • Sanusi, A. Effendi et al. 2000. “Tata Bahasa Lampung Dialek A Pubian”. Jakarta: Laporan Penelitian Pusat Bahasa.
  • Sanusi, A. Effendi. 2000. “Fonologi Bahasa Lampung”. Bandar Lampung: Buku Ajar FKIP Universitas Lampung.
  • Sanusi, A. Effendi. 2003. “Morfologi Bahasa Lampung”. Bandar Lampung: Buku Ajar FKIP Universitas Lampung.
  • Sanusi, A. Effendi. 2006. “Tata-Bahasa Bahasa Lampung”. Bandar Lampung: Buku Ajar FKIP Universitas Lampung.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar