Cetik adalah nama alat musik yang berasal dari Liwa (Lampung Barat). Cetik disebut juga gamolan peghing. Alat musik ini terbuat dari bilah bambu betung yang mati berdiri atau kering dengan sendirinya karena terlalu tua. Pada zaman dahulu, bambu yang akan dipakai untuk alat musik ini harus bambu betung.
Cetik ini, bertangga nada pentatonis yaitu do-re-mi-sol-la-si. Cetik ini digunakan untuk mengiringi acara nyambai, hahiwang , mahapan, dll. Nama tabuhannya bermacam-macam seperti: sumbai agung, tabuh jaghang, sekeli. Cetik tersusun di atas bambu bulat yang menghasilkan bunyi khas untuk mengiringi berbagai tampilan seni budaya di Lampung Barat. Cetik tidak dipakai untuk acara-acara adat tetapi hanya untuk acara hiburan ibu-ibu termasuk mulei-meghanai. Alat musik ini dapat dimiliki oleh semua kalangan.
Sumber Referensi: Syafril Yamin (dalam buku karya Warsiyem, S.Pd., M.Pd. dan Marlia, A.Md. Hanggum Bubahasa Lampung. Bandarlampung: Gunung Pesagi).