Karena kagum dengan seni budaya Lampung, Agus Suprayoga mulai menciptakan ukiran-ukiran Lampung yang inspirasinya digali dari ornament-ornament yang terdapat dari kain tradisional Lampung seperti kain kapal, kain tampan, kain tapis, kain inuh dan dari ornament-ornament yang banyak terdapat di rumah tradisional Lampung serta berbagai benda yang digunakan dalam acara adat dan di dalam keseharian masyarakat Lampung.
Tujuan diciptakan ukir Lampung yaitu guna menambah khasanah seni dan kerajinan khas Lampung yang ke depan diharapkan menjadi penyeimbang ukir jepara dan bali yang lebih dahulu terkenal. Serta menjadi alternatif lain untuk menyebarluaskan tentang informasi budaya Lampung melalui hasil karya cipta ukir Lampung.
Jenis kerajinan ukir ini sudah banyak dipasarkan. Bentuknya berupa:
- Hiasan dinding;
- Jam;
- Kap lampu;
- Jung;
- Rumah adat Lampung;
- Penyekat ruang;
- Kursi teras pepadun;
- Plafon+andang-andang;
- Andang-andang+resplang;
- Kursi tamu jung;
- Tempat pena;
- Lubang angin.
Kita dapat melihat koleksi yang lengkap ini dan sudah banyak dipasarkan, terutama di Bandar Lampung.
Sumber Referensi:
- Warsiyem, S.Pd., M.Pd. dan Marlia, A.Md. Hanggum Bubahasa Lampung. Bandarlampung: Gunung Pesagi).