Senjata tradisional Lampung ternyata menjadi daya tarik tersendiri, karena sudah menjadi warisan dari waktu ke waktu yang harus terus dilestarikan.
Senjata tradisional Lampung yang terkenal di kalangan masyarakat adat Lampung antara lain:
1. Terapang
Membahas yang paling utama dan popular di Lampung pada masanya, yaitu Terapang. Senjata ini sejenis keris khas yang digunakan bangsawan Lampung pada jaman dahulu untuk menjaga diri mereka dari serangan musuh.
Akan tetapi, untuk jaman sekarang, senjata ini hanya digunakan sebagai properti dibagian pakaian adat laki-laki saat menikah sebagai lambang keberanian akan keselamatan istrinya.
Senjata ini sebetulnya jarang sekali dan tidak selalu ditemukan di Lampung. Hanya daerah tertentu seperti di daerah Tulang Bawang Udik dan Lampung Utara. Menurut arkeolog, senjata ini sudah ada sejak jaman kerajaan Tulang Bawang (Tolang-Powang) pada abad ke-12 Masehi.
2. Payan
Diyakini bahwa menjadi senjata tradisional Lampung yang memiliki umur paling tua, Payan telah menjadi senjata yang digunakan prajurit berabad-abad lamanya pada masa kerajaan Tulang Bawang. Untuk bentuk, senjata ini mirip dengan tombak dengan ukuran sekitar 180 cm. Ujung mata ombak ini pun dibuat dari besi dengan sangat lancip.
Senjata ini dibagi menjadi 2 jenis:
- Payan Kejang: memiliki gagang yang terbuat dari kayu berukuran hanya sampai 150 cm dengan ukuran mata tombak sekitar 40cm.
- Payan Buntak: dipercaya memiliki kekuatan magis atau gaib, Payan jenis ini harus dilapisi dengan werangka/sarung.
3. Badik
Dikenal dari Sulawesi, maka badik jenis ini juga terdapat dan sangat popular digunakan di daerah Lampung untuk melindungi diri dari serangan musuh atau dari serangan binatang buas. Senjata ini selalu diselipkan di ikat pinggang mereka dan menemani keseharian pria Lampung.
Badik digunakan masyarakat Lampung dahulu ketika keadaan mereka sedang tertekan seperti dikeroyok dan dirampok berbarengan, barulah mereka mengeluarkan senjata badik jenis ini untuk melindungi diri dari serangan musuh atau serangan binatang buas.
Para arkeolog meyakini bahwa masyarakat Lampung mulai mengenal senjata ini ketika masyarakat Bugis merantau ke Lampung pada jaman dahulu. Fungsi dan bentuknya pun hampir serupa dengan senjata yang dimiliki oleh suku Bugis.
Badik ini terbuat dari baja. Untuk mengukur keaslian, Badik ini hanya disentilkan dengan kuku jari, jika suara yang dikeluarkan sangat nyaring dan memekakkan telinga, sudah dipastikan Badik tersebut terbuat dari 100% baja tanpa ada bahan lainnya yang tercampur.
Badik juga digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu yang mempunyai bilah kecil dengan panjang 11 cm dan lebar 2 cm dan yang mempunya bilah yang lebih panjang dengan panjang sekitar 12 cm dan lebar 2 cm.
4. Candung G
Senjata ini paling sering digunakan dibanding dengan senjata lainnya, bahkan untuk sampai sekarang. Candung ini sebenarnya alat perkakas rumah yang digunakan untuk berladang, di dapur, sekaligus untuk melindugi diri ketika mereka sedang di hutan. Di Lampung Utara, biasanya senjata ini dinamakan dengan nama Laduk.
Senjata ini yaitu sebilah golok biasa dengan panjang sekitar mencapai 50 cm, dengan bilat yang terbuat dari baja atau logam untuk kokoh, sementara gagangnya terbuat dari kayu. Candung ini memiliki beberapa jenis dibedakan berdasarkan kegunaannya. Diantaraya adalah sebagai berikut:
- Candung Rampak Alu, digunakan hanya di dapur dan keperluan sehari-hari
- Candung Lancip, digunakan untuk keperluan lebih khusus seperti menyembelih atau berperang.
Sumber Referensi: https://infolpg.com/
1 Komentar