Pengertian, Ciri, Bentuk dan Contoh Teks Warahan atau Wawaghahan (Sastra Tutur Lisan Lampung)

  • Whatsapp
teks warahan
teks warahan

Teks warahan (wawaghahan) artinya yaitu cerita berirama atau bisa juga diartikan sebagai sebagai suatu cerita yang pada dasarnya disampaikan secara lisan (melalui mulut). Umumnya teks warahan ini berisi cerita rakyat turun-temurun tentang para tokoh-tokoh yang mempunyai peran antagonis (jahat) dan baik (protagonis).

Adapun ciri-ciri/sifat/karakteristik warahan/wawaghahan yang paling umum adalah pada irama yang menyertai cerita tersebut serta sifatnya liris (sipengaruhi oleh pribadi dan emosi si pembawa cerita).

Bacaan Lainnya

Istilah wawaghahan dikenal di Lampung Barat (termasuk daerah Liwa dan sekitarnya), sering didengar oleh pembawa cerita (prosa) berirama, biasanya dibawakan oleh seorang nenek/kakek untuk para cucu laki-laki atau perempuan mereka dengan irama sedemikian rupa, menaik dan menurun, menimbulkan kesan perasaan tertentu serta berisi petuah/nasihat, nilai-nilai, serta norma yang bisa dipetik untuk kehidupan sehari-hari. Si pendengar cerita warahan ini akan merasa kagum, serta terhanyut oleh irama yang mengiringi cerita yang disampaikan itu.

Contoh prosa berirama (warahan) yang berasal dari daerah liwa misalnya: Si Cambai, Lindung Cumuk (Belut Tercelup), legenda danau ranau. Contoh lain cerita rakyat berbentuk warahan adalah: Anak Dalom, Radin Jambat, dan Sanghakhuk.

Warahan ini biasanya dilakukan untuk menyelingi ketika saat bekerja di kebun atau sawah misalnya saat memanen padi, memetik kopi, memetik cengkih maupun lada.

Pada zaman dahulu, Warahan di Lampung sangat populer di masyarakat setempat dan dibawakan oleh orang tua, kakek, atau nenek mereka dengan di kelilingi anak cucu mereka.

Warahan/wawaghahan bersifat mendidik, berisi nilai positif dalam kehidupan, motivasi hidup, semangat juang, serta mampu menyadarkan semua orang agar berbuat baik, sebab siapapun orangnya jika berbuat baik maka kelak akan mendapatkan ganjaran setimpal.

Macam/bentuk-bentuk warahan antara lain: hikayat, dongeng, mitos, epos, legenda, dan fabel. Selengkapnya silakan bisa dibaca pada link berikut: Bentuk, Contoh, dan Macam-Macam Warahan (Cerita Lisan Lampung).

Pos terkait