Pengertian, Ciri dan Contoh Kata Majemuk dan Kata Kias Dalam Bahasa Lampung

  • Whatsapp

Sebelum saya menjelaskan apa saja contoh dari kata majemuk dan kata kias, maka saya terlebih dahulu akan menyampaikan kepada anda semuanya tentang pengertian sekaligus ciri/karateristik/sifat-sifat dari kata majemuk dan kata kias, namun saya sesuaikan dengan bahasa Lampung.

Pengertian, Sifat/Ciri Kata Majemuk

Pada dasarnya kata majemuk dan kata kias merupakan penggabungan dua buah kata yang membentuk arti yang baru dari kata sebelumnya. Perbedaan pada kata majemuk dan kias yaitu pada kata majemuk penggabungan dua buah kata akan membentuk kata dengan arti yang baru dan kata tersebut menunjuk pada arti yang sebenenarnya. Pembentukan kata majemuk bisa berupa penggabungan dari kata sifat dengan kata sifat (KB+ KB), kata benda dengan kata sifat (KB + KS), kata sifat dengan kata kerja (KS + KK), kata kerja dengan kata kerja (KK + KK).

Bacaan Lainnya

Pengertian, Sifat/Ciri Kata Kias


Sementara itu, pada kata kias merupakan penggabungan dua buah kata tersebut memang membentuk arti kata baru, akan tetapi kata tersebut tidak memiliki arti kata yang sebenarnya atau mengandung kata kiasan. Kata kiasan juga sering disebut dengan makna ungkapan. Berikut ini merupakan contoh kata majemuk dan kata kias yang telah diterapkan dalam Bahasa Lampung dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Kata Majemuk dalam Bahasa Lampung


Setelah kita mengetahui pengertian serta ciri/sifat dari kata majemuk maka dapat kita terapkan dalam penggunaan pola kalimat dalam bahasa Lampung. Simak pada contohnya di bawah ini:

  • Muli meghanai = bujang gadis (kata benda + kata benda)
  • Mahhan balak = rumah besar, ulun tuha = orang tua ( kata benda + kata sifat)
  • Bangik mengan = enak makan (kata sifat + kata kerja)
  • Ulang uloh = pulang pergi ( kata kerja + kata kerja)


Contoh Kata Kias dalam Bahasa Lampung

Setelah kita mengetahui pengertian dari kata kias, maka bisa kita terapkan dalam penggunaan pola kalimatnya pada bahasa Lampung. Simak contohnya berikut ini:

  • Keghas ulu (keras kepala) = tidak bisa diatur
  • Tijang pungu (panjang tangan) = suka mencuri
  • Kedol pudak ( tebal muka) = tidak tahu malu
  • Balak hulu (besar kepala) = sombong
  • Keghas hati (keras hati) = tidak bisa diatur

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *