1. Sinonim
Sinonim adalah istilah kebahasaan untuk kata-kata yang memiliki kesamaan arti atau kesamaan makna. Dalam bahasa Lampung satu makna kata dapat memiliki lebih dari dua atau lebih istilah sesuai dengan pembagian dialek bahasa Lampung.
Contoh:
(A) ulun = jelma = hulun “orang”
(O) ulun = jimo = jimou “orang”
(A) tiyuh = pekon “desa”
(O) anek = “desa”
2. Antonim
Antonim adalah istilah kebahasaan untuk kata-kata yang memiliki arti atau makna yang berlawanan atau bertolakbelakang.
Contoh:
(A) debingi >< mawas/dawah “malam >< siang”
(O) bingei><dawah “malam >< siang”
(A) lamon >< cutik “banyak>< sedikit”
(O) nayah >< cutik “banyak >< sedikit”
3. Kata Kias
Kata kias adalah kata-kata yang memiliki makna konotatif atau kias yaitu makna kata yang tidak terdapat dalam kamus. Contoh kata kias misalnya adalah happang pungu/appang pungeu, kedol cuping/amel cuping, Ampang kukut, dan lain sebagainya.
Makna kata tersebut dapat kita lihat dari susunan kalimat yang menggunakan kata itu.
Contoh 1:
(A) Happang pungu “ringan tangan”/bermakna suka memukul/suka membantu”
(O) Appang pungeu “ringan tangan”/bermakna suka memukul/suka membantu”
Contoh dalam kalimat:
(A) Irda digeghingi ghik-ghikni ulah ia happang culuk/pungu
(O) Irda diilingi jamo-jamono ulah io appang pungeu
(A) Adikku ghabai jama abangku ulah ya happang culuk
(O) Adikkeu ghabai jamo abangkeu ulah io appang pungeu
Contoh 2:
(A) Kedol cuping “tebal telinga” bermakna anak yang bandel
(O) Amel cuping “tebal telinga” bermakna anak yang bandel
Contoh dalam kalimat:
(A) Abdul sanak sai kedol cuping, ghadu pigha kali ia dinasihati pagun mak beghubah
(O) Abdul sanak sai amel cuping, gahadeu pigho kalei io dinasehatei pagun mak beghubah
Sumber Referensi:
- Warsiyem, S.Pd., M.Pd. dan Marlia, A.Md. Hanggum Bubahasa Lampung. Bandarlampung: Gunung Pesagi).