Tata Cara Pergaulan Muda Mudi (Muli-Meranai) Lampung yang Baik dan Benar

  • Whatsapp

Bergaul merupakan suatu keharusan setiap individu di lingkungan masyarakatnya. Namun, dalam bergaul juga perlu memperhatikan aturan, tata cara dan tata tertib agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Karena sejati dalam pergaulan kita kepada masyarakat adalah tak lain untuk menjalin silaturahmi, memperbanyak teman, juga memperluas pergaulan.

Dalam pergaulan muda-mudi (muli-meranai/mekhanai) di Lampung, ada suatu aturan/tata tertib yang harus diikuti dan semuanya itu diatur dalam suatu kitab Ketaro Adat Lampung dan Cepalo Rua Belas, Hukum Adat Cepalo yang keduanya ini mengatur segala aktivitas masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka supaya kehidupan bertetangga semakin akur, rukun, damai, dan tentram.

Bacaan Lainnya

BAB II. Tata Tertib Muli Meranai

Pasal 7:

Meranai lapah manjau muli tetap berlaku nutuk cara biasa sai tipakai menurut ki kak radu-radu:

  1. Manjau di mahan nerak kekudan, lamon derani harus ngalidundung;
  2. Setemuan di mahan atau dihalayak waktu gerok/hajat. Muli dihalayak businjang khik bukanduk khik meranai bulipat khik ngepiah;
  3. Tetang pok mejong terserah menurut persediaan shobihul hajat, api ngecat sulan atau mejong dikersi;
  4. Waktu setemuian di mahan lain ulah gerok/hajat:
  • Pagi mulai pukul 08.00 sampai pukul 11.00;
  • Derani mulai pukul 13.00 sampai 16.00;
  • Debingi mulai pukul 19.00 sampai 22.00.

5. Setemuai waktu gerok/hajat terserah menurut izin shobihul hajat khik persetujuan tuha-tuha tiuh sina;

6. Diwaktu canggot/gawi, meranai diwajibko bulipat ngepiah halom atau kepiah tapis, bubaju khik makai selimpang cindi atau selindang tapis atau kain polos warna kuning tuha.

Pasal 8:

Rusus di bulan Romadon debingi hunjakki derani, dilarang meranai jama muli setemuyan. Rena munih malam jumat, malam nisfu syakban khik pagi rani jumat.

Pasal 9:

Muli budandan diwaktu canggot, cakak pancah haji, ngehepak medal ngekuruk, ngehepak sujud terang khik sebagaini wajib makai baju handak buntak pungu pai, mari ampai nandakko dandan pakaian adat sai barih.

Pasal 10:

Meranai anjak lain suku Lampung Pubian dapok diperkenanko manjau muli Pubian di mahan atau diralayak asal mentaati tatacara sai berlaku bagi Lampung Pubian terkecuali waktu canggot/begawi. Andai kata ia mirak campor sehayakan diwaktu canggot atau gawi, ia harus kilu izin pai jama tuha penyimbang dengan ketentuan ia nurun duit pembibasan sejumlah 8 riyal.

Sumber Referensi:

  • Iskandar Muharam dan Pamungkas. 2014. Mahir Bahasa dan Budaya Lampung untuk Kelas XI. Lampung Selatan: Penerbit Gunung Raja.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *