Merujuk hasil rapat yang dilakukan oleh anggota DPR komisi II dengan MenpanRB, BKN dan lembaga terkait lainnya terkait dengan pengadaan seleksi CASN tahun 2024 telah menghasilkan kesepakatan yang sangat menguntungkan guru dengan masa kerja lama (tenaga Non-ASN).
Tenaga Non-ASN yang bekerja di sekolah negeri menjadi prioritas di tahun 2024, karena mereka sudah mengabdi lama kepada instansi dan negara. Namun, untuk lulusan fresh graduate, dan pelamar umum dari sekolah swasta masih bisa berpeluang lolos seleksi asalkan jumlah kebutuhannya tersedia lebih banyak.
Jadi tahun ini, sebanyak 1,7 juta tenaga Non-ASN baik guru dan tendik yang masuk pendataan Non-ASN di tahun 2021-2022 waktu itu akan dipermudah untuk diangkat menjadi ASN PPPK di tahun 2024.
Para tenaga Non-ASN akan tetap mengikuti test/seleksi, namun itu hanya formalitas. Hal ini seperti yang disampaikan oleh menteri PanRB, Azwar Anas saat rapat terbuka bersama anggota DPR komisi II beberapa waktu lalu.
“Para tenaga Non-ASN mengikuti seleksi, namun itu hanya formalitas”, ujar Azwar Anas dalam rapat bersama komisi II DPR RI.
Namun, untuk tenaga Non-ASN nantinya akan dipetakan menjadi dua kekuatan, yaitu PPPK penuh waktu (full time) dan PPPK paruh waktu (part time).
Jika hasil test tinggi dan bisa menempati posisi puncak sesuai kebutuhan formasi, maka akan mendapatkan PPPK penuh waktu, namun sebaliknya jika hasil test seleksi mendapat nilai kecil, maka akan dijadikan PPPK paruh waktu. (*Tim redaksi lovelylampung.com).
