Segata adalah salah satu sastra Lampung berbentuk puisi/pantun yang tiap baitnya terdiri dari 4 baris, dan bersajak akhir ab-ab. Adapun ciri-ciri lain dari pantun Sagata ini yaitu dua baris pertama merupakan sampiran yang kadang-kadang tidak mempunyai arti sama sekali. Biasanya baris pertama bersajak dengan baris ketiga dan baris kedua bersajak dengan baris keempat.
Tujuan Segata/Sagata
Untuk mempertahankan adat, maka segata biasanya digunakan dalam acara-acara atau kegiatan sebagai berikut:
a. Akikah
b. Sunatan
c. Perkawinan dan acara adat
d. Kewafatan
e. Saat-saat setelah wafat/kematian
Fungsi, Manfaat, Kegunaan Segata/Sagata
Segata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Lampung mempunyai beberapa fungsi /kegunaan/manfaat yakni:
- Digunakan sebagai ungkapan isi hati kepada seseorang (dari si bujang kepada si gadis atau sebaliknya);
- Dijadikan alat penghibur pada suasana bersantai atau dijadikan alat penghilang kejenuhan;
- Dijadikan pelengkap dalam acara cangget tarian adat Lampung (di lingkungan masyarakat Lampung Pepadun);
- Sebagai sarana pendidikan (edukasi) serta hiburan (refreshing);
- Untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan;
- Berisi nilai-nilai kehidupan, pesan moral sangat kuat;
- Sebagai suatu pembukaan/penutupan acara-acara tertentu seperti acara adat pernikahan, dan lain sebagainya.